Oleh Digital Camera / 17 April 2012 13:13:56 WIB

Pemandangan air terjun yang terkesan lembut? Penggunaan shutter speed lambat "melembutkan" elemen yang bergerak.
Foto: Digital Camera / Fotografer: Digital Camera

Shutter speed adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan eksposur.
Pada sebagain besar SLR, mekanisme shutter terdiri atas dua rangkaian
‘tirai’ yang membuka dan menutup di depan sensor kamera ketika tombol
shutter release ditekan. Ketika tirai pertama membuka, permukaan sensor
akan terpapar cahaya hingga tirai kedua turun untuk menutupi kembali.
Durasi sensor terekspos diukur dengan shutter speed, dan eksposur dapat
berlangsung dalam hitungan menit hingga jam dalam situasi ekstrim.
Namun, waktu yang dibutuhkan eksposur umumnya hanya sepersekian detik,
misalnya ½ detik, 1/100 detik, atau 1/1000 detik. Semakin kecil
bilangannya, semakin singkat waktu sensor terekspos cahaya. Jadi, 1/1000
detik menghasilkan eksposur yang jauh lebih singkat daripada ½ detik.
Semakin pendek eksposur, semakin mudah membekukan gerakan.
Pemilihan shutter speed cepat, atau lambat mempunyai pengaruh penting.
Selain perannya dalam mencapai eksposur yang tepat, durasi eksposur juga
mempengaruhi ketajaman gambar, dan bagaimana gerakan obyek direkam.
Soal ketajaman, ada dua hal yang perlu dipertimbangkan: apakah shutter
speed cukup cepat untuk a) membekukan gerakan obyek, dan b) memastikan
Anda dapat menahan kamera tetap stabil selama eksposur? Jika tidak,
obyek akan buram atau gambar yang dihasilkan tidak jelas.
0 komentar:
Posting Komentar